Beberapa tahun silam ketika sy msh SMA, sekitar tahun 1998, kartu lebaran masih begitu populer. Di akhir ramadhan penjual dan pelukis kartu lebaran dapat kita temukan dimana-mana. Namun sekarang kok sudah sangat jarang. Bahkan di tempat saya sekarang sampai hari ini tak ada satupun penjual kartu lebaran apalagi pelukis kartu lebaran. Padahal lukisan kartu lebaran punya nilai seni tersendiri. Saya melihat ada beberapa hal yang menyebabkan tersingkirnya kartu lebaran :
1. Handphone sudah begitu populer dengan fitur-fitur yang lebih praktis untuk saling mengucapkan selamat lebaran. Mulai dari sms, sms warna, ems, MMS, dan email. Lebih hemat waktu dan biaya.
2. Internet juga menyediakan ‘kartu lebaran’ yang kadang lebih ciamik daripada kartu lebaran konvensional. So, orang lebih memilih ngirim kartu lewat email saja.
3. Kartu lebaran mesti pake kertas. Kalau pake sms dan MMS tidak perlu kertas kan :-). Jadi lebih hemat kan?
4. Sms dan email lebih cepat sampai dan bebas hambatan. Kalau kartu lebaran bisa saja salah alamat dan tidak sampai pada orang yang dituju.
Filed under: Cerita Hati | Tagged: idul fitri, kartu lebaran |
saya ambil foto ketupatnya…
Silahkan… Trims sdh singgah di blog sy 🙂
mas, boleh saya meminta kartu Anda ini untuk saya pakai mengucapkan mohonmaaf lahir dan batin kepada teman2, keluarga, sahabat melalui facebook.
terimakasih, salam
silahkan Mas…
assalamuallaikum Wr.Wb
Yth. bpk. M. Jabir
mohon izin untuk down load kartu ucapan anda untuk ana bagikan tuk rekan2 moslem di profil ana (helmi mairiliano)
trima kasih…
Waalaykumussalam.wr.wb.
Silahkan Mas… btw, gambar itu juga bukan milik saya :-). Tidak larangan sama sekali untuk mengambil apapun dari blog ini.